Eh, Masih Kenal Ma Buku, Nggak?


Perubahan gaya kehidupan dari tradisional menuju modernitas saat ini membawa dampak besar pada kehidupan kita. Yang dulunya orang itu bisa mensyukuri apa yang ada, kini selalu mencari mode terbaru. Entah dari mode hape, pakaian, makanan, hingga jalan-jalan. Yah, inilah dunia baru (new age movement), di mana segala hal dipandang dari sudut materi dan ego pribadi. Semakin lama, pandangan bangsa Indonesia pada umumnya akan bergeser menuju ke pandangan Barat. Dari gotong royong menuju individualistik, dari kepuasan batin menjadi rasa yang tak pernah puas dengan gemerlapnya mode dan fashion, dari mencintai keilmuan dan penuh filosofi kehidupan menjadi mencintai ngobrol ngalor-ngidul dan serba provokasi. Di tengah perubahan besar-besaran itu, tersimpan satu pertanyaan besar,

Di manakah posisi buku dalam peradaban kita saat ini?

Oke, pertanyaan ini khusus buat kita, orang-orang Indonesia. Karena berbagai survei selalu mengatakan bahwa bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa Timur lainnya sangat jarang membaca (kecuali Jepang dan Korea Selatan). Lalu, dari manakah kita akan mendapatkan pengetahuan sedangkan kita malas membaca? Apakah kita akan mengandalkan pengetahuan itu datang dari tipi? Sedangkan kita tau kalau tipinya orang Indonesia itu isinya cuma provokasi ma iklan-iklan. Atau, kita akan mengandalkan pengetahuan dari orang-orang yang menurut kita lebih berilmu? Padahal, walaupun orang yang ngerti ilmu itu kalau ngomong isinya ilmu, paling cuma sekian persennya aja ilmu, tapi lebih besar ke ndobos ma provokasi.

Coba deh kalau kita membaca buku, kita pun akhirnya tau ke mana kita saat ini digiring. Apakah kita akan digiring ke masa-masa kebangkitan atau ke masa dark age. Atau, kita akan digiring menuju jalannya orang yang merindu akhirat ataukah merindu hawa nafsu. Ya, kalau kita rajin membaca, kita akan tau banyak hal.

Termasuk, walaupun kita hanya membaca novel.

So, ayo kita mulai saat ini membaca karena tumpukan-tumpukan halaman di buku-buku pengetahuan atau di buku-buku hadits tidaklah disusun hanya sebagai alas tidur ataupun pajangan lemari. Apalah gunanya buku yang segitu banyaknya (di toko buku :mrgreen: ) kalau nggak dibaca?

Ya kan?

@mzaini30

16 tanggapan untuk “Eh, Masih Kenal Ma Buku, Nggak?

  1. Kecintaan pada buku memang menjadi problem besar masyarakat kita. Selain rendahnya daya beli, juga ada soal rendahnya minat baca. Terima kasih sudah diingatkan, sampai kapan pun buku dan kitab akan selalu penting dan tak tergantikan oleh media digital. 🙂

        1. buku versi digital aja gak bisa meluluhkan hati pengguna gadget. Banyak orang yang bilang e-book menuntaskan masalah “mobilitas”. Fakta rillnya ? sekali lagi, miris 😦

  2. Sekarang aja udah zamannya buku elektronik. -_-
    Tapi kalau dipikir-pikir itu masih enak buku bacaan loh, soalnya lebih leluasa bacanya (bisa ditandai).

Tinggalkan Balasan ke Harry Azhari Batalkan balasan